Dan janganlah
orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah
bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka MEMAAFKAN dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(AN NUUR:24)
Dan balasan
suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa MEMAAFKAN dan berbuat
baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai
orang-orang yang lalim. (ASY SYURA:40)
Tetapi orang
yang bersabar dan MEMAAFKAN sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan.(ASY SYURA:43)
.Memaafkan
bukan berarti melupakan, tapi memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk
menghapus rasa kesal dan dendam terhadap orang lain. Dengan demikian, rasa
marah dan tekanan yang mengganggu emosi pun dapat diredakan. Akibatnya, pikiran
jadi lebih tenang dan jauh dari stres. Sejatinya, tak hanya itu saja manfaat
kesehatan dari memaafkan orang lain.
Secara ilmiah, memaafkan kesalahan
orang lain dapat bermanfaat baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Secara
sosial, memaafkan orang lain merupakan wujud kebesaran jiwa dan perilaku yang
dianggap baik. Ada banyak manfaat kesehatan dari memaafkan orang lain seperti
dilansir Mayo Clinic dan Telegraph, Minggu, 19 Agustus 2012
antara lain:
1. Terhindar dari Penyakit Tekanan
Darah Tinggi
Para peneliti dari University of
California, San Diego menemukan bahwa orang-orang yang bisa melepaskan
kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang lain cenderung lebih rendah
risikonya mengalami lonjakan tekanan darah.
Peneliti meminta lebih dari 200 relawan
untuk memikirkan saat temannya menyinggung perasaan. Setengah dari kelompok
diperintahkan untuk berpikir mengapa hal tersebut bisa membuatnya marah,
sedangkan yang lainnya didorong untuk memaafkan kesalahan tersebut. Peneliti
menemukan bahwa orang yang marah mengalami peningkatan tekanan darah lebih
besar dibanding orang yang pemaaf.
2. Terhindar dari Risiko Penyalahgunaan
Obat dan Alkohol
Sejumlah penelitian telah membuktikan
bahwa rasa benci, dendam dan permusuhan dapat memicu tekanan darah tinggi. Stres
muncul ketika perasaan kecewa atau tersakiti. Memaafkan adalah sebuah proses
perdamaian dengan diri sendiri. Seseorang yang memberi maaf justru akan merasa
lebih rileks untuk menerima kondisinya.
Dengan kondisi mental yang lebih
rileks, seseorang juga akan terhindar dari risiko penyalahgunaan alkohol dan
obat terlarang. Risiko tersebut umumnya dihadapi oleh para pendendam yang
membutuhkan jalan pintas untuk lepas dari beban emosi negatifnya.
3. Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Para ilmuwan membuktikan bahwa
permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang bisa meningkatkan kesehatan
jantungnya. Orang yang mengalami perlakuan kasar akan mengalami peningkatan
tekanan darah yang dapat memicu serangan jantung atau stroke. Namun ketika
mendengarkan kata 'maaf', tekanan darah akan menurun kembali.
Tekanan darah yang diukur dalam
penelitian adalah tekanan darah diastolik, yaitu tekanan dalam darah antara
detak jantung atau tekanan dalam arteri-arteri ketika jantung istirahat setelah
kontraksi. Jika terlalu tinggi atau terjadi untuk waktu yang lama, dapat
meningkatkan kemungkinan stroke atau serangan jantung.
4. Jauh dari Stres dan Depresi
Sebuah penelitian yang dimuat
Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa memafkan secara
positif dapat mengurangi gejala depresi. Tak hanya itu, memaafkan akan
mengembalikan pikiran positif, dan memperbaiki hubungan. Selain itu, memaafkan
juga berkaitan dengan perilaku positif lain seperti sifat dermawan, murah hati
dan tidak mudah tertekan.( http://www.jadigitu.com/2012/08/manfaat-memaafkan-orang-bagi-kesehatan.html)
artikel yang menarik gan,,
BalasHapus